VSAT
(Very Small Aperture Terminal)
Konsep Dasar V-SAT
Teknology
VSAT (Very Small Aperture Terminal) merupakan salah satu solusi untuk
menjangkau wilayah indonesia yang berbentuk kepulauan. Pada Bab ini,
kami akan menjelaskan mengenai perangkat VSAT.
Pengertian VSAT
VSAT (Very Small Aperture Terminal) adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan
antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga
meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke
satelit. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke
titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya piringan VSAT tersebut menghadap
ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner merupakan satelit yang selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada
sumbunya yang dimungkinkan karena mengorbit pada titik yang sama di
atas permukaan bumi, dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.
Komponen Perangkat VSAT
Outdoor Unit (ODU)
1. Antena
Antena
berfungsi untuk memancarkan dan menerima gelombang radio RF. Antena
yang dipakai dalam komunikasi VSAT yaitu sebuah solid dish antenna yang
memiliki bentuk parabola.
Fungsi antena pada komunikasi VSAT adalah sebagai berikut :
- Memancarkan gelombang radio RF dari stasiun bumi ke satelit yang mana besar frekuensinya dari 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz.
- Menerima gelombang radio RF dari satelit ke stasiun bumi yang mana besar frekuensinya dari 3,7 GHz sampai dengan 4,2 GHz.
Bagian
antena terdiri atas reflektor, feedhorn, dan penyangga. Ukuran piringan
antena atau dishVSAT berkisar antara 0,6 – 3,8 meter. Ukuran dish
sebanding dengan kemampuan antena untuk menguatkan sinyal.
Gambar Antena VSAT
Feedhorn
dipasang pada frame antena pada titik fokusnya dengan bantuan lengan
penyangga. Feedhorn mengarahkan tenaga yang ditransmisikan ke arah
piringan antena atau mengumpulkan tenaga dari piringan tersebut.
Feedhorn terdiri atas sebuah larik komponen pasif microwave.
2. RFT
RFT dipasang pada frame antena dan dihubungkan secara internal ke feedhorn. RFT terdiri atas:
a. Low Noise Amplifiers (LNA)
LNA
berfungsi memberikan penguatan terhadap sinyal yang datang dari satelit
melalui antena dengan noise yang cukup rendah dan bandwidth yang lebar
(500 MHz).
Lemahnya sinyal dari satelit yang diterima oleh LNA disebabkan oleh faktor berikut:
· Jauhnya letak satelit, sehingga mengalami redaman yang cukup besar disepanjang lintasannya.
· Keterbatasan daya yang dipancarkan oleh satelit untuk mencakup wilayah yang luas.
Untuk
dapat memberikan sensitivitas penerimaan yang baik, maka LNA harus
memiliki noise temperatur yang rendah dan mempunyai penguatan / gain
yang cukup tinggi (Gain LNA = 50 dB). LNA harus sanggup bekerja pada
band frekuensi antara 3,7 GHZ sampai dengan 4,2 GHz (bandwidthnya 500
MHz).
b. Solid State Power Amplifier (SSPA)
SSPA
berfungsi untuk memperkuat daya sehingga sinyal dapat dipancarkan pada
jarak yang jauh. SSPA ini merupakan penguat akhir dalam rangkaian sisi
pancar (transmit side) yang merupakan penguat daya frekuensi sangat
tinggi dalam orde Gega Hertz.
Tujuan
penggunaan SSPA adalah untuk memperkuat sinyal RF pancar pada band
frekuensi 5,925 GHz sampai dengan 6,425 GHz dari Ground Communication
Equipment (GCE) pada suatu level tertentu yang jika digabungkan dengan
gain antena akan menghasilkan daya pancar (EIRP) yang dikehendaki ke
satelit.
Ada hal yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan penguat daya frekuensi tinggi , diantaranya :
· Besar daya output yang dihasilkan
· Lebar band frekuensi yang harus dicakup
· Pengaruh intermodulasi yang muncul
· Input dan output Back – off
3. 3. Up / Down Converter
Perangkat ini dikemas dalam satu kemasan tetapi memiliki dua fungsi yaitu sebagai up converter dan sebagai down converter.
a. Up Converter
Berfungsi
untuk mengkonversi sinyal Intermediate frequency (IF) atau sinyal
frekuensi menengah dengan frekuensi centernya sebesar 70 MHz menjadi
sinyal RF Up link (5,925 – 6,425 GHz).
Gambar Up Converter
b. Down Converter
Berfungsi
untuk mengkonversi sinyal RF Down link (3,7 MHz – 4,2
MHz) menjadi sinyal Intermediate Frequency dengan frekuensi
center sebesar 70 MHz.
Gambar Down Converter
1.3.2. Indoor Unit (IDU)
Modem VSAT
merupakan perangkat indoor yang berfungsi sebagai modulator dan
demodulator. Modulasi adalah proses penumpangan sinyal informasi kedalam
sinyal IF pembawa yang dihasilkan oleh synthesiser. Frekuensi IF
besarnya mulai dari 52MHz sampai 88MHz dengan frekuensi center 70 MHz.
Sedangkan demodulasi adalah proses memisahkan sinyal informasi digital
dari sinyal IF dan meneruskannya ke perangkat teresterial yang ada.
Teknik Modulasi yang dipakai dalam modem satelit yaitu modulasi dengan
sistem PSK ( Phase Shift keying ).
Gambar Contoh Modem Satelit
Lebih jauh lagi fungsi dari Modulator dan Demodulator yakni:
1. Modulator
Modulator
berfungsi untuk mencampurkan sinyal informasi digital dari perangkat
teresterial kedalam sinyal IF 70MHz yang dihasilkan dari dalam modem.
Gambar Blok Diagram Modulator
Pada proses modulasi sinyal data masuk melalui port Interface kemudian diteruskan ke bagian Digital to Analog Converter dan
diubah menjadi sinyal analog I dan sinyal Q. Sinyal I dan sinyal Q
mempunyai amplitude yang sama tetapi memiliki fase yang berbeda. Sinyal I
& Q diperkuat, difilter kemudian dicampur dengan sinyal IF dari
sinthesizer sehingga dihasilkan sinyal IF termodulasi. Sinyal IF
kemudian dikuatkan dan diatur powernya oleh bagian TX control dan
kemudian diteruskan ke port IF Output di bagian belakang modem.
2. Demodulator
Demodulator
menerima sinyal dari RFT dalam range frekuensi IF dan melakukan
demodulasi pada sinyal untuk memisahkan user traffic signal dari
carrier.
Gambar Digram blok Demodulator
Pada proses
demodulasi, sinyal IF yang diterima di masukan ke rangkain AGC.
Rangkaian AGC ini berfungsi untuk mengatur kekuatan sinyal IF yang akan
didemodulasi. Rangkain AGC dikontrol oleh bagian A/D converter.
Sinyal
IF yang sudah disesuaikan levelnya kemudian dicampur dengan sinyal dari
sintisiser sehingga menghasilkan sinyal I dan sinyal Q. Kemudian sinyal
ini dikuatkan dan difilter, setelah itu sinyal I & Q masuk ke
bagian A/ D converter sehingga didapatkan sinyal data digital, kemudian
sinyal data digital diteruskan ke bagian interface dan diteruskan ke
port interface.
Proses Transmisi Sinyal Satelit
1.
Data yang akan ditransmisikan dari perangkat remote/user, terlebih
dahulu memasuki modem. Dalam modem ini data dimodulasi. Proses modulasi
ini menggunakan teknik PSK. Modulasi ini bertujuan untuk mentranslasikan
gelombang frekuensi informasi ke dalam gelombang lain pada frekuensi
yang lebih tinggi untuk dibawa ke media transmisi.
2.
Setelah data tersebut dimodulasi, selanjutnya akan memasuki perangkat
yang disebut RFT ( RF Transceiver) atau driver. Dalam RFT ini terdapat
Up dan Down Converter. Untuk proses transmit yang digunakan adalah Up
Converter. Up Converter ini berfungsi untuk mentranslasikan sinyal dari
frekwensi menengah IF (Intermediate Frequency) menjadi suatu sinyal RF
(Radio Frequency). Output sinyal yang dihasilkan adalah 5925 – 6425 MHz.
3.
Proses selanjutnya adalah memasuki SSPA (Solid State Power Amplifier)
yang berfungsi sama dengan HPA yaitu untuk memperkuat sinyal RF agar
dapat diterima oleh satelit.
4. Sinyal masuk ke dalam feedhorn, sinyal dari feedhorn dipantulkan ke satelit dengan antena.
Blok Diagram IDU-ODU
Proses Receive Sinyal Satelit
1. Antena menerima sinyal dari satelit, sinyal yang diterima antena kemudian dipantulkan ke feedhorn.
2.
Dari Feedhorn, sinyal diteruskan memasuki LNA (Low Noise Amplifier).
Dimana LNA ini berfungsi untuk menekan noise dan memperkuat sinyal yang
diterima.
3. Dari LNA sinyal diteruskan memasuki Down Converter yang berfungsi untuk mentranslasikan sinyal RF menjadi sinyal IF.
4.
Setelah memasuki Down Converter, maka sinyal IF memasuki perangkat
modem untuk melakukan proses demodulasi, dimana prose demodulasi itu
dimaksudkan untuk memisahkan antara sinyal carrier dengan informasi yang ada di dalamnya.
5.Informasi
yang sudah terpisah dari sinyal carrier kemudian diteruskan ke perangkat
user seperti Router , Multiplexer, dan sebagainya.
Keunggulan dan kekurangan
Keunggulan VSAT:
- Pemasangannya cepat.
- Jangkauan terjauh dapat mencapai setengah permukaan bumi.
Kekurangan VSAT:
- Koneksinya rentan terhadap gangguan cuaca (terhadap molekul air).
- Memakan tempat, terutama untuk piringannya.
- Latency yang lebih tinggi di bandingkan kabel.
Sumber :
http://fadhilahndyn.blogspot.com/2018/07/vsat-very-small-aperture-terminal.html
Komentar
Posting Komentar